1. Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
Rata-rata lama sekolah (mean years of schooling) adalah jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk dalam menjalani pendidikan formal. Penghitungan dilakukan pada penduduk yang berusia 25 tahun ke atas dimana diasumsikan seseorang yang telah berumur 25 tahun, maka proses pendidikannya telah berakhir.
Pada kondisi normal rata-rata lama sekolah di suatu wilayah diasumsikan tidak akan turun. Batas nilainya adalah minimum 0 dan maksimum 15 tahun. Langkah-langkah penghitungannya adalah sebagai berikut:
- Dari data mikro yang digunakan, seleksi penduduk yang berusia 25 tahun ke atas.
- Hitung lamanya sekolah setiap penduduk berumur 25 tahun ke atas tersebut.
- Jika partisipasi sekolahnya adalah tidak/belum pernah bersekolah, maka lama sekolahnya adalah 0.
- Jika partisipasi sekolahnya adalah masih bersekolah atau tidak bersekolah lagi, maka lama sekolahnya mengikuti tabel konversi berikut.
- Hitung rata-rata lama sekolah menggunakan rumus rata-rata :dimana adalah rata-rata lama sekolah di suatu wilayah, adalah lama sekolah penduduk ke- di suatu wilayah dan jumlah penduduk .
Keterangan | Lama Sekolah |
---|---|
Masih bersekolah di SD sd S1 | Konversi ijazah terakhir + kelas terakhir -1 |
Masih bersekolah di S2 atau S3 | Konversi ijazah terakhir +1 |
Tidak bersekolah lagi tetapi tidak tamat di kelas terakhir | Konversi ijazah terakhir + kelas terakhir - 1 |
Tidak bersekolah lagi dan tamat di kelas terakhir | Konversi ijazah terakhir |
Ijazah Terakhir | Lama Sekolah (Tahun) |
---|---|
Tidak punya ijazah | 0 |
SD/SDLB/MI/Paket A | 6 |
SMP/SMPLB/MTs/Paket B | 9 |
SMA/SMLB/MA/SMK/PAket C | 12 |
D1/D2 | 14 |
D3/Sarjana Muda | 15 |
D4/S1 | 16 |
S2/S3 | 18 |
Contoh penghitungan adalah sebagai berikut:
Penduduk ke- | Usia | Partisipasi Jekolah | Jenjang Pendidikan yang Pernah/ Sedang Disusuki | Tingkat/ Kelas yang Pernah/ Sedang Diduduki | Ijazah/ STTB Tertinggi yang Dimiliki | Konversi Lama Sekolah |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 25 | Tidak bersekolah lagi | S1 | Tamat | S1 | 16 |
3 | 28 | Masih bersekolah | S2 | Kelas 6 | S1 | 17 |
4 | 30 | Tidak bersekolah lagi | SD | 5 | - | 4 |
5 | 45 | Tidak bersekolah lagi | D3 | Tamat | D3 | 15 |
6 | 35 | Tidak bersekolah lagi | SMP | 2 | SD | 7 |
7 | 50 | Tidak bersekolah lagi | S1 | Tamat | S1 | 16 |
Rata-rata lama sekolah dihitung menggunakan rumus
2. Harapan Lama Sekolah (HLS)
Harapan lama sekolah (expected years of schooling) adalah lamanya sekolah yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. Penghitungan dilakukan pada penduduk yang berusia 7 tahun ke atas karena adanya kebijakan program wajib belajar untuk usia tersebut. Batas nilai harapan lama sekolah adalah minimum 0 dan maksimum 18 tahun.
Langkah-langkah penghitungan adalah sebagai berikut:
- Menghitung jumlah penduduk menurut umur usia 7 tahun ke atas .
- Menghitung jumlah penduduk yang masih sekolah menurut umur usia 7 tahun ke atas .
- Menghitung rasio penduduk yang masih sekolah terhadap jumlah penduduk menurut umur usia 7 tahun ke atas Langkah ini menghasilkan partisipasi sekolah menurut umur.
- Menghitung harapan lama sekolah, yaitu dengan menjumlahkan semua partisipasi sekolah menurut umur (7 tahun ke atas) atau secara matematis rumus harapan lama sekolah dihitung menggunakan rumus:
Contoh penghitungannya adalah sebagai berikut:
Umur (Tahun) | Jumlah Penduduk | Jumlah Penduduk yang Bersekolah | Rasio |
---|---|---|---|
7 | 10 | 9 | 0,9 |
8 | 10 | 9 | 0,9 |
9 | 10 | 8 | 0,8 |
10 | 10 | 8 | 0,8 |
11 | 10 | 7 | 0,7 |
12 | 10 | 5 | 0,5 |
13 | 10 | 5 | 0,5 |
Harapan Lama Sekolah (HLS) | 5,1 |
Harapan lama sekolah dihitung menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Namun untuk penduduk yang tidak tercakup dalam susenas yaitu siswa yang bersekolah di pesantren maka dilakukan koreksi terhadap HLS.dimana adalah harapan lama sekolah pada umur di tahun adalah faktor koreksi pesantren, jumlah penduduk usia yang bersekolah pada tahun adalah penduduk usia pada thun dan adalah usia
Faktor koreksi pesantren dihitung dari